Tata Cara Umroh Paling Benar Sesuai Aturan Syari’at

Jangan hanya berburu promo paket umroh saja, sebab hal paling penting yang harus dilakukan adalah tahu dengan betul seperti apa tata cara umroh. Sangat tidak lucu jika Anda ingin menjalankan ibdah umroh namun belum mengerti dengan benar bagaimana tata cara ibadah umroh.

Selain berhaji, umroh adalah salah satu ibadah yang banyak diimpikan oleh setiap umat Islam. Siapapun pasti ingin paling tidak sekali dalam hidupnya menjalankan ibadah umroh. Waktunya yang lebih longgar dibanding ibadah haji, membuat lebih mudah memilih kapan akan pergi umroh.

Jika ibadah haji hanya boleh dilaksanakan pada musim haji saja, berbeda dengan ibadah umroh. Umroh bisa dilaksanakan kapanpun dengan catatan Anda mampu secara fisik dan finansial pastinya.

Meskipun sudah ada pemandunya, tetap menjadi hal yang sangat penting untuk tahu tata cara menjalankan ibadah umroh. Jangan sampai lantaran keteledoran diri Anda sendiri, ibadah umroh menjadi rusak.

Tahu Miqat Jamaah Umroh Asal Indonesia

pixabay.com

Miqat merupakan tempat awal mengenakan pakain ihrom dan sekaligus sebagai tempat berniat menjalankan ibadah umroh. Artinya miqat ini kata lainnya adalah tempat start kegiatan ibadah umroh.

Untuk jamaah umroh asal Indonesia, ada beberapa pilihan terkait dengan miqat ini. Miqat bisa dilakukan di Madinah, yakni Masjid Bir Ali. Selain itu bisa juga di Makkah dan Jeddah melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz.

Yang harus selalu diingat adalah saat sudah sampai di miqat, jamaah pria sudah harus mengenakan pakaian ihrom. Selain itu tidak diperkenankan juga untuk mengenakan alas kaki yang menutup mata kaki. Para pria juga diharamkan untuk mengenakan pakaian yang dijahit dan dilarang untuk mengenakan penutup kepala yang menempel di kepala.

Sementara itu, para jamaah wanita juga diwajibkan untuk mengenakan pakaian ihrom khusus wanita. Jamaah wanita hanya diperbolehkan menampakkan telapak tangan dan wajahnya saja. Mirip dengan auratnya wanita dalam shalat.

Artinya setelah mengenakan pakaian ihrom, jamaah pria dilarang mengenakan pakaian yang ada jahitannya. Dilarang memakai alas kaki yang menutup mata kakinya. Dilarang mengenakan penutup kepala seperti peci, topi, blangkon, dan lain sebagainya.Sementara itu bagi jamaah wanita dilarang mengenakan kaos tangan dan menutup mukanya.

Selain itu, baik jamaah pria dan wanita juga dilarang memakai wangi-wangian. Mencukur atau mencabut rambut/bulu yang ada di tubuhnya. Dilarang memotong kuku-kukunya. Dilarang berburu atau bahkan sampai membunuh binatang apapun. Dilarang menikahkan, meminang, atau dinikahi.

Para jamaah pria dan wanita juga dilarang bermesraan atau bahkan berhubungan badan dengan pasangannya. Dilarang bertengkar, mencaci, hingga mengeluarkan kata-kata kotor. Dan yang terakhir dilarang memotong tanaman yang ada di Tanah Haram.

Salat Tahiyatul Masjid 2 Rekaat di Masjidil Haram

Setelah mengenakan pakaian ihrom dan niat umroh di miqat, perjalanan umroh akan dilanjutkan menuju Masjidil Haram. Dan sangat dianjurkan untuk mendirikan salat tahiyatul masjid sebanyak dua rakaat.

Setelah mengenakan pakaian ihrom, sangat dianjurkan selama perjalanan untuk terus memperbanyak kalimat talbiyah. Dan bacaan talbiyah tersebut diakhiri setelah Anda hendak mengerjakan thawaf.

Melaksanakan Thawaf

pixabay.com

Setelah Anda selesai mengerjakan salat tahiyatul masjid, Anda bisa langsung melaksanakan rukun umroh yang kedua, yaitu thawaf. Thawaf adalah mengelilingi ka’bah sebanyak tujuh kali.

Para jamaah bisa memulai thawaf dari garis lurus (area yang ada di dekat Hajar Aswad). Lebih tepatnya lokasinya berada di antara pintu ka’bah dan tanda lampu hijau yang ada di lantai atas Masjidil Haram.

Shalat di Hijr Ismail

Setelah para jamaah selesai melaksanakan Thawaf, sangat dianjurkan untuk shalat sunnah2 di Hijr Islmail. Hijr Ismail adalah kawasan setengah lingkaran di depan Ka’bah. Kenapa? Sholat di Hijr Ismail ini pahalanya sama seperti ketika shalat di dalam Ka’bah.

Ketika Anda ada kesempatan untuk shalat di Hijr Ismail, jangan sampai disia-siakan. Untuk tata cara shalatnya sendiri, rekaat pertama dianjurkan untuk membaca surat al-Kafirun. Kemudian untuk rekaat kedua dianjurkan untuk membaca surat al-Ikhlas.

Sa’i antara Bukit Shafa dan Marwah

Setelah rangkaian thawaf selesai, para jamaah umroh bisa melanjutkannya dengan melakukan sa’i. Memangnya apa itu sa’i? Sa’i adalah lari-lari kecil atau berjalan dimulai dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah sebanyak tujuh kali.

Kemudian setelah selesai melakukan sa’i, kegiatan ibadah umroh ini diakhiri dengan melakukan tahallul. Yakni kegiatan memotong sebagaian rambut kepala. Jadi seperti inilah rangkaian tata cara umroh yang benar menurut syara’.