KABUPATEN SIGI

Kabupaten Sigi berada di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Ibukotanya bernama Bora, terletak di Kecamatan Sigi Kecamatan Biromaru. Kabupaten Sigi dibentuk dan diresmikan pada 1 Juli tahun 2008, merupakan pemekaran dari Kabupaten Donggola.

Tentang Kabupaten Sigi

Administratif

Kabupaten Sigi terdiri dari 152 Desa yang tersebar di 15 Kecamatan.  Kecamatan-Kecamatan tersebut antara lain Kecamatan Gumbasa, Kecamatan Lindu, Kecamatan Marawola Barat, Pipikoro, Kecamatan Palolo dan Kecamatan Sigi Biromaru.

Kecamatan lainya yakni Kecamatan TanamBulawa, Kecamatan Dolo, Dolo Selatan, Dolo Barat, Kulawi, Kulawi Selatan, Kecamatan Nokilalaki dan Kecamatan Marowolam serta Kecamatan Kinovaro. Kecamatan terkecil di kabupaten Sigi yakni Kecamatan Dolo hanya memiliki luas 36,05 Km2 sedangkan Kulawi, merupakan kecamatan terluas (1.053,56 Km2)

Demografis

Luas wilayah Sigi  mencapai 5.196,02 Km2 dengan kepadatan penduduk sebanyak 41 jiwa/km2. Pada akhir tahun 2009. Indeks pembangunan manusia (IPM) mencapai 69.45%.  Sedangkan jumlah penduduknya sebanyak 212.61. terdiri dari laki-laki sebanyak 109.509 jiwa dan perempuan sebanya 103.112 jiwa, berdasarkan data kependudukan Sigi tahun 2009.

Geografis

Kabupaten Sigi berbatasan dengan beberapa wilayah disekitarnya. Di sebelah Selatan, berbatasan dengan Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan. Di sebelah barat, berbatasan dengan Kabupaten Mamju dan Mamuju Utara Provinsi Sulawesi barat dan Kabupaten Donggala. Sedangkan di sebelah utara, berbatasan dengan Kota Palu dan Kabupaten Donggala serta sebelah timur, berbatasan dengan Kabupaten Parigi Moutung dan Kabupaten Poso.

Bencana

Wilayah Sulawesi Tengah, berkali-kali diterjang bencana. Termasuk di kabupaten Sigi. Bencana alam berupa gempa bumi, Tsunami dan likuifaksi yang melanda Sulawesi Tengah  2018 lalu  berdampak serius terhadap kabupaten Sigi. Ratusan meninggal dunia, infrastruktur fasilitas umum dan rumah-rumah hancur.

Dari 12 Kecamatan di Sigi yang dilanda gempa, yang terparah adalah Kecamatan Sigibiromaru. Bahkan sebuah dusun di Desa Jonoge kabupaten Sigi hilang ditelan bumi. Setelah diguncang gempa pada tanggal 28 September 2018, Kabupaten Sigi, tepatnya di kecamatan Dolo diterjang banjir lumpur setelah hujan deras mengguyur wilayah ini.

Saat ini, kondisi berangsur membaik. Berbagai pihak, baik pemerintah, relawan, masyarakat terus mengupayakan pemulihan-pemulihan pasca bencana yang melanda Sigi dan wilayah Sulawesi Tengah.

Wisata

Taman Nasional Lore Lindu, merupakan salah satu tempat wisata yang ada di kabupaten Sigi. Letaknya berada di kabupaten Sigi dan kabupaten Poso Sulawesi Tengah. Kawasan ini terdiri dari hutan, rawa, pegunungan dan danau. Danau Lindu, merupakan sumber pencaharian nelayan setempat.

Taman Nasional Lore Lindu  Berada diketinggian 500 sampai 2.600 meter dari permukaan laut dan luasnya mencapai 215 hektar, menjadi tempat bagi lebih dari ratusan flora dan fauna langka dan endemik. Disini ditinggali sebanyak 88 jenis burung, 29 reptil, 19 jenis amfibi dan 117 mamalia, sebagian besar tidak ditemukan dikawasan lain.

Beberapa hewan langka yang ada disini antara lain tangkasi, kuskus, katak sulawesi, tikus sulawesi, babi rusa, kangkareng sulawesi, ikan endempik di danau lindu dan ular emas. Sedangkan berbagai tanaman yang tumbuh disini diantaranya pohon damar, pangi, kantung semar sreta tumbuhan leda dan wanga, baunya harum. Tanaman ini merupakan tanaman endemik.

Selain satwa dan tanaman endemik, disini juga terdapat sebanyak 431 situs megalitik terbaik di tanah air bekas peninggalan peradaban Lembah Besoa yang usianya lebih dari ratusan tahun. Situs megalitik ini berupa piringan, mortar batu, patung batu manusia, jambangan besar, batu-batu cembung.

 

Wisata Lainya, Desa Pakuli. Lokasinya berbatasan dengan kawasan Taman Nasional Lore Rindu, di Kecamtatan Gumbasa, kabupaten Sigi. Sekitar 41 kilometer dari kota Palu.  Di Desa Pakuli, terdapat kebun yang khusus menanam ramuan atau obat tradisional. Disini, juga bisa melihat burung Melo bertelur.