Inilah Beberapa Peninggalan Kerajaan Aceh

Kerajaan Aceh adalah salah satu kerajaan yang berdiri di pulau Sumatera, tepatnya di negara Indonesia bagian utara pada abad terahir 14 Masehi. Dahulu hingga sekarang, kerajaan ini masih memiliki tatanan pemerintahan yang teratur. Selain itu, kerajaan ini berkomitmen untuk melawan berbagai bentuk imoerialisme yang kemungkinan terjadi dari bangsa Eropa. Setelah pada masa itu, kini terdapat berbagai peninggalan kerajaan Aceh, seperti:

1. Peninggalan berupa Taman Sari Gunongan

Taman Sari Gunongan adalah salah satu peninggalan kerajaan Aceh yang disebabkan oleh penyerangan Belanda. Menurut sejarahnya, peninggalan berupa taman sari gunongan ini karena tidak dapat terselamatkannya keraton dalam. Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda peninggalan bersejarah ini dibangun. Di mana masa pemerintahannya terjadi pada tahun 1607 – 1636. Pada masa itu adalah masa di mana Sultan Iskandar Muda telah berhasil menaklukan kerajaan di sepanjang semenanjung Malaka yaitu kerajaan Johor dan kerajaan Pahang.

2. Peninggalan berupa Masjid

Pada masa kerajaan aceh juga telah dibuat sebuah masjid besar di daerahnya yang mana masjid ini bernama Masjid Raya Baiturrahman. Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda pada 1612 M peninggalan bersejarah ini dibangun. Di pusat kota Banda Aceh letak Masjid Raya Baiturrahman berada. Menurut sejarahnya, dulu masjid ini pernah di bakar oleh Belanda. Namun, 4 tahun berlalu setelahnya Belanda membangun masjid ini untuk meredam amarah warga Aceh.

Masjid lain selain Masjid Raya Baiturrahman adanya Masjid Indrapuri, yang mana salah satu ciri khas dari masjid ini adalah bentuk bangunannya yang berupa segi empat sama sisi. Bentuknya juga hampir mirip seperti candi, berupa bangunan tua yang pernah dijadikan sebagai benteng pertahanan dan merupakan dibangunnpada tahun sekitar 1300 Masehi.

3. Peninggalan berupa Benteng

Ada sebuah peninggalan lain dari Aceh yang berupa benteng. Namanya adalah Benteng Indra Patra. Karena dulunya Aceh juga menganut agama hindu, maka meski pemerintahan sudah diambil alih oleh Sultan Iskandar Muda pun benteng ini masih tetap digunakan untuk benteng pertahanan dari serangan Portugis.

Selain peninggalan-peninggalan tersebut, sebenarnya masih banyak peninggalan lain seperti Pintu Khop.