8 Ragam Motif Batik Cirebon, yang Paling Terkenal Ada Mega Mendung

Tidak hanya Jogja dan Solo, Cirebon juga dikenal dengan batiknya. Batik Cirebon adalah ragam batik khas daerah tersebut dan merupakan 1 dari 4 sentra pabrik batik yang ada di Provinsi Jawa Barat. Selain Cirebon, juga ada Indramayu, Garut, dan Tasikmalaya yang industri batiknya masih berdiri sampai sekarang. Sebagai sentra tertua, maka tak ayal jika batik dari Cirebon menjadi salah satu batik yang diburu oleh pengoleksi batik.

Sejarah Batik Cirebon

pixabay.com

Selain karena memang usia sentranya, batik dari Cirebon juga memiliki ragam motif yang sangat khas. Beberapa ornamen batik yang dilukis sebagai identitas Cirebon adalah ornamen Paksi Naga Liman, Siti Inggil, Taman Sunyaragi, hingga Kanoman dan Taman Kasepuhan. Hal ini juga tidak terlepas dari adanya wilayah Kesultanan di daerah tersebut, yakni Kesultanan Kasepuhan dan Kesultanan Kanoman.

Pola perkembangannya juga hampir mirip dengan perkembangan batik dari Jogjakarta atau Solo. Pada mulanya, batik dikenal dalam lingkungan Keraton dan terus bertumbuh di luar Keraton.

Jika saat ini siapapun bisa membatik, dulunya keahlian memainkan canting ini merupakan jenis keahlian khusus yang hanya boleh dipelajari oleh para Putri Raja demi mengisi waktu senggang mereka.

Untuk cara pembuatannya, batik pada umumnya bisa dikerjakan dengan dua metode, yakni batik tulis dan batik cap. Batik tulis dibuat dengan sistem manual dan dengan cara yang disebut wax-resist dyeing. Cara ini bertujuan untuk mencegah pewarnaan pada beberapa bagian kain dengan bantuan lilin alias malam.

Metode wax resist dyeing sendiri juga dikenal dengan metode tradisional yang masih dilestarikan hingga kini. Adapun untuk batik cap, metodenya menggunakan bantuan mesin untuk mengecap kain dan bantuan komputer untuk membuat desain motifnya.

Jika dilihat dari lama proses pengerjaan, tentunya batik tulis lebih lama dikerjakan pabrik batik dibanding batik cap. Namun dari segi keawetan, sudah tentu batik tulis lebih awet. Apalagi unsur seni juga terkandung di dalam batik tersebut.

Motif-Motif Batik Cirebon

pixabay.com

Seperti halnya Jogjakarta dan Solo, Cirebon juga menggunakan canting dalam tradisi membatiknya. Namun ada perbedaan gaya teknik membatik diantara batik khas Jawa dengan batik khas Cirebon. Selain itu, batik dari Cirebon juga ada 2 versi, yakni versi Keraton dan versi daerah pesisir atau sering disebut Trusmi.

Batik Keraton

Jenis batik satu ini pada mulanya adalah hasil karya dari kecintaan keluarga kerajaan dalam dunia seni lukis. Dulu, para bangsawan ini tidak memakai katun melainkan menggunakan kanvas dari daun lontar. Seiring berkembangnya waktu, daun lontar berganti menjadi kain. Jika dilihat dari ciri khas, batik jenis ini warnya cenderung gelap. Misalnya saja hitam, coklat, hingga merah tua. Selain itu, ornamennya pun kebanyakan berpola baku, simbolis, dan cukup religius.

Motif Pesisir

Kebalikan dari Batik Keraton, Trusmi memiliki motif yang didominasi warna cerah. Pola gambarnya pun sesuai dengan kehidupan pesisir, yaitu berupa ikan, udang, dan juga bunga. Batik jenis ini juga memiliki daerah sentranya sendiri, yakni di 4 km dari pusat kota. Daerah bernama Trusmi ini memiliki banyak toko yang menjual batik buatan warga sekitar yang sangat menarik untuk dikunjungi.

Ornamen Batik Cirebon

pixabay.com

Nah, berikut ini ada 5 jenis ornamen dari batik khas Cirebon, yaitu :

Wadasan

Ornamen yang banyak terdapat di batik Keraton ini berasal dari Keraton Cirebon. Nama motif dari ornamen ini ada beberapa macam, yakni Singa Payung, Taman Arum, Naga Saba, hingga Mega Mendung.

Geometris

Ornamen satu ini cukup rumit. Pasalnya, kain yang akan digambari harus digaris terlebih dahulu. Beberapa motif yang masuk dalam ornamen ini adalah Liris, Kawung, Tambal Sewu, dan Lengko-Lengko.

Buketan

Ornamen batik ini kerap menampilkan gambar pohon dan bunga, juga lengkap dengan kupu-kupu serta burung. Motif ini biasanya ada di Pring Sedapur, Soko Cina, Kembang Terompet, dan Kelapa Setundun.

Byur

Ornamen satu ini sering digambar dengan motif bunga dan dedaunan. Motifnya ada di batik Karang Jahe, Dara Tarung, Banyak Angrum, dan Mawar Sepasang.

Semarangan

Ornamen batik ini berupa ornamen yang agak renggang, misalnya saja motif dalam Kembang Kantil dan Piring Selampad.

Membahas mengenai motif batik, berikut ini ada salah satu motif yang sangat terkenal dari batik khas Cirebon, yakni Mega Mendung. Sesuai namanya, batik Mega Mendung memiliki motif berupa gumpalan awan putih yang menggumul. Pembuat motif ini adalah Pangeran Cakrabuana.

Beliau adalah salah satu keturunan Sunan Gunung Jati. Motif yang memiliki makna bahwa awan memberi kesuburan karena membawa hujan ini pernah dipakai sebagai sampul buku karya Pepin Van Roojen.

Selain itu menurut kabar, motif batik ini juga dipengaruhi pernikahan Sunan Gunung Jati dengan wanita Tionghoa bernama Ong Tien. Motif yang terdapat dalam kain ini terinspirasi dari buah tangan yang dibawa Ong Tien dari Cina ke Nusantara. Itulah mengapa Mega Mendung mempunyai gradasi warna yang sangat cerah dan terlihat meriah.

Demikian ulasan mengenai Batik Cirebon. Semoga ulasan ini memberi Anda wawasan!